Harga Emas Naik Tipis, Dolar Turun dari Level Tertinggi 2 Bulan
Harga emas mengalami kenaikan tipis pada hari Selasa (22/08), dengan sedikit bantuan dari pelemahan nilai dolar yang turun dari puncak dua bulan terakhir. Namun, kekhawatiran tetap melingkupi prospek pasar emas karena ketakutan akan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.
Harga emas, yang sebelumnya turun ke level terendah dalam lima bulan pada awal bulan ini, sedikit memperlihatkan tanda-tanda pemulihan. Meskipun demikian, harga emas spot masih belum berhasil melewati ambang $2.000 per ons yang menjadi perhatian utama.
Emas spot naik sebanyak 0,1% menjadi $1.896,39 per ons, sementara kontrak berjangka emas untuk bulan Desember mengalami kenaikan sebesar 0,1% mencapai $1.924,90 per ons pada pukul 11.21 WIB.
Treasury yields melonjak jelang Jackson Hole
Meskipun harga emas mendapat dorongan pada hari Selasa, prospeknya tetap terkendala oleh lonjakan imbal hasil obligasi AS yang mencapai level tertinggi dalam lebih dari 20 tahun minggu ini. Hal ini tercermin dari ekspektasi pasar terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Perhatian pasar juga tertuju pada pidato Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dalam Jackson Hole Symposium pada Jumat mendatang. Para pelaku pasar berharap Powell akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan moneter, terutama karena inflasi yang tinggi dan ketegangan di pasar tenaga kerja dapat mendorong bank sentral untuk mengambil sikap yang lebih ketat terhadap kebijakan moneter.
Sejumlah bank investasi telah mengingatkan bahwa Powell mungkin akan memberikan isyarat mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga dasar yang lebih tinggi, yang bisa menjadi kabar buruk bagi pasar logam. Potensi kenaikan suku bunga AS telah menjadi hambatan bagi harga emas dalam beberapa minggu terakhir, karena suku bunga yang lebih tinggi dapat meningkatkan biaya kesempatan untuk berinvestasi dalam aset yang tidak menghasilkan bunga.
Selain itu, penguatan dolar juga memengaruhi sentimen pasar logam, meskipun nilai dolar turun sedikit dari level tertinggi dua bulan sebelumnya. Hal ini memberikan sedikit lega bagi harga emas.
Tembaga naik, stimulus China menjadi fokus
Sementara itu, dalam kategori logam industri, harga tembaga juga mengalami kenaikan sedikit pada hari Selasa, didukung oleh pelemahan nilai dolar. Harga tembaga naik sebanyak 0,2% menjadi $3,7263 per pon.
Namun demikian, harga logam merah ini juga telah mengalami penurunan yang signifikan selama tiga minggu terakhir, karena ketidakpastian terkait dengan langkah-langkah stimulus tambahan dari China. People’s Bank of China (PBOC) telah mengecewakan sebagian besar pasar dengan keputusan pemotongan suku bunga mereka minggu ini, yang memicu desakan dari para investor untuk langkah-langkah fiskal yang lebih tepat sasaran guna mendukung pemulihan ekonomi yang melambat. China, sebagai importir terbesar tembaga di dunia, menghadapi perlambatan ekonomi yang signifikan tahun ini, yang berdampak pada harga dan permintaan tembaga.
Sumber : id.Investing.com
Disclaimer:
Analysis ini hanya sebuah informasi dan tidak ada keharusan untuk diikuti. Segala tindakan / keputusan yang anda ambil merupakan tanggung jawab penuh atas diri anda sendiri.