Dolar Masih Melaju Turun; Rapat Moneter Fed Menjadi Sorotan
Dalam awal perdagangan Eropa pada hari Senin (04/09), Dolar AS mengalami pelemahan yang tipis dalam volume perdagangan yang rendah akibat hari libur. Para trader terus mengevaluasi laporan pekerjaan AS yang bervariasi minggu lalu dan dampak potensialnya terhadap kebijakan Federal Reserve menjelang pertemuan mereka bulan ini.
Pada pukul 13.55 WIB, Indeks Dolar, yang mengukur nilai Dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, mengalami penurunan sebanyak 0,1% menjadi 104,075, tetapi masih berada dekat dengan puncak dua bulan yang lalu di 104,44.
Laporan pekerjaan tambah narasi ‘soft landing’
Laporan pekerjaan dari Jumat lalu memberikan gambaran yang beragam. Meskipun pertumbuhan pekerjaan meningkat secara signifikan pada bulan Agustus, ekonomi AS hanya menciptakan 110.000 pekerjaan, lebih rendah dari laporan sebelumnya untuk Juni dan Juli. Tingkat pengangguran juga naik menjadi 3,8%, sementara kenaikan upah tetap moderat. Yang signifikan, ada peningkatan besar dalam angkatan kerja sebesar 736.000 orang, memberikan harapan bahwa pasokan tenaga kerja yang lebih besar bisa membantu meredakan tekanan pada kenaikan upah meskipun rekrutmen tetap kuat.
Para trader menduga bahwa Federal Reserve kemungkinan akan mempertahankan kebijakan moneter saat ini pada pertemuan mereka bulan ini, yang berpotensi menekan nilai Dolar.
Meskipun begitu, ini juga menimbulkan keyakinan bahwa ekonomi AS mengalami perlambatan tanpa gejolak yang signifikan, meningkatkan harapan bahwa ekonomi siap mengalami perlambatan bertahap (“soft landing”). Ini bisa mendukung nilai Dolar dalam jangka panjang, terutama ketika ekonomi Eropa dan Asia masih menghadapi tantangan.
Data yang akan dirilis minggu ini kemungkinan tidak akan mengubah pandangan pasar secara signifikan. Namun, para trader juga akan memperhatikan pidato beberapa pejabat Federal Reserve, termasuk Presiden Federal Reserve Dallas, Lorie Logan, yang akan berbicara pada hari Rabu, diikuti oleh penampilan Presiden Federal Reserve New York, John Williams, Gubernur Michelle Bowman, Gubernur Michael Barr, dan Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, sehari setelahnya.
Euro naik; Lagarde akan berpidato
Sementara itu, Euro menguat sedikit, dengan EUR/USD naik sebesar 0,2% menjadi 1,0794. Hal ini terjadi meskipun ekspor Jerman mengalami penurunan sebesar 0,9% pada bulan Juli akibat ketidakstabilan permintaan global.
Presiden European Central Bank, Christine Lagarde, akan memberikan pidato dalam sesi ini, dan komentarnya akan diperhatikan dengan seksama untuk mendapatkan petunjuk mengenai kebijakan ECB dalam pertemuan bulan ini. Keputusan ECB selanjutnya masih menjadi perdebatan karena inflasi masih tinggi namun pertumbuhan zona euro lebih lemah dari yang diharapkan beberapa bulan lalu.
Yuan masih lemah menjelang rilis data
Yuan China masih lemah, dengan USD/CNY naik sebesar 0,1% menjadi 7,2677. Yuan terus mengalami tekanan setelah data yang akan dirilis dari China minggu ini kemungkinan akan menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia masih rapuh. Data jasa Caixin PMI untuk Agustus akan diumumkan pada hari Selasa dan diperkirakan akan menunjukkan perlambatan sedikit dalam ekspansi sektor jasa dibandingkan bulan sebelumnya. Selain itu, data perdagangan yang akan dirilis pada hari Kamis diperkirakan akan menunjukkan bahwa ekspor dan impor mengalami kontraksi lagi di bulan Agustus dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sementara itu, GBP/USD mengalami kenaikan sebesar 0,2% menjadi 1,2614, sedangkan USD/JPY diperdagangkan dengan stabil di sekitar 146,19. AUD/USD juga menguat sebesar 0,4% menjadi 0,6473 menjelang pertemuan Reserve Bank of Australia pada hari Selasa, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam lebih dari 10 tahun mengingat tanda-tanda terbaru tentang inflasi yang tinggi dan penurunan ketenagakerjaan.
Sumber : id.Investing.com