Harga Emas Berakhir Turun Menjelang Data Inflasi AS
Harga emas turun pada penutupan Selasa (12/09) sementara dolar menguat sedikit menjelang data inflasi utama AS. Harga tembaga juga mengalami penurunan setelah awalnya naik karena optimisme terhadap ekonomi China.
Awalnya, harga emas mengalami kenaikan kecil saat dolar melemah, namun kemudian dolar menguat kembali dan tetap berada di dekat level tertinggi dalam beberapa bulan.
Potensi inflasi dan suku bunga AS yang tinggi mempengaruhi harga emas dan dapat menekan harga emas dalam beberapa bulan ke depan. Ini telah memengaruhi performa emas sepanjang tahun lalu, karena kenaikan suku bunga membuat investasi emas lebih mahal.
Harga emas berjangka Desember turun 0,61% menjadi $1.935,40 per ons di Comex New York, sementara harga emas spot turun 0,44% menjadi $1.913,20 per ons.
IHK AS dan rapat Fed ditunggu
Perhatian saat ini tertuju pada angka inflasi indeks harga konsumen bulan Agustus yang diperkirakan lebih tinggi daripada bulan Juli. Ini bisa memengaruhi keputusan Federal Reserve dalam rapat minggu depan, di mana inflasi yang lebih tinggi bisa mendorong bank sentral untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan suku bunga lebih lanjut tahun ini.
Meskipun suku bunga kemungkinan akan tetap stabil bulan ini, data inflasi yang kuat dapat membuat pandangan the Fed menjadi lebih hawkish. Dengan suku bunga yang tinggi, prospek emas menjadi lemah, dan kekhawatiran akan resesi AS yang meredup juga mengurangi permintaan untuk emas sebagai safe haven, meskipun ketegangan perdagangan AS-China memberikan sedikit dukungan pada harga emas.
Sumber : id.Investing.com
Disclaimer: Analisis ini hanya sebuah informasi dan tidak ada keharusan untuk diikuti. Segala tindakan / keputusan yang Anda ambil merupakan tanggung jawab penuh atas diri Anda sendiri.